Senin, 19 Maret 2012

Berhenti dan Dengarkan

Seorang pria duduk di stasiun di Washington DC dan mulai bermain biola. Saat itu pagi Januari yang dingin. Dia memainkan 6 lagu Bach selama kurang lebih 45 menit. Di waktu tersebut, karena pada jam sibuk, di perkirakan ada sekitar 1,100 orang melewat stasiun tersebut, banyak diantara mereka dalam perjalanan kerja.

Tiga menit berlalu, dan ada seorang pria tua meperhatikan bahwa ada seorang musisi bermain. Dia memperlambat kecepatannya, dan berhenti beberapa detik, dan kemudian dengan segera tergesa-gesa untuk menemui jadwalnya.

Semenit kemudian, pemain biola itu menerima tips 1 dollar pertamanya: seorang wanita melemparkan uang tersebut tanpa berhenti dan melanjutkan berjalan.

Beberapa menit kemudian, seseorang bersandar di dinding untuk mendengarkannya, tetapi pria tersebut melihat jamnya dan mulai berjalan lagi. Jelas bahwa dia terlambat untuk kerja.

Seseorang yang memperhatikan dengan sangat adalah seorang bocah berumur 3 tahun. Ibunya membawanya serta, terburu-buru tetapi anak tersebut berhenti untuk melihat sang pemain biola. Akhirnya, ibunya mendorong dengan kuat, dan anak tersebut kembali berjalan, sambil membalikkan kepalanya. Aksi ini terulang oleh beberapa anak lainnya. Setiap orang tua, tanpa terkecuali, memaksa mereka untuk lanjut berjalan.

Dalam 45 menit musisi itu bermain, hanya 6 orang yang berhenti dan berdiam diri untuk sesaat. Sekitar 20 orang memberikannya uang, tetapi lanjut berjalan dalam kecepatan normal mereka. Dia mengumpulkan $32. Ketika dia selesai bermain dan keheningan muncul, tidak ada seorang pun memperhatikannya. Tidak ada seorangpun yang bertepuk tangan atau ada penghargaan apapun.

Tidak ada seseorangpun yang mengetahuinya, bahwa sang pemain biola adalah Joshua Bell, salah seorang musisi paling bertalenta di dunia. Ia baru saja memainkan salah satu musik terumit yang pernah dituliskan, dalam sebuah biola seharga 3.5 juta dollar.

Dua hari sebelum permainannya di kereta api bawah tanah, Joshua Bell bermain dalam sebuah teater di Boston dengan tiket yang sold-out dengan harga rata-rata $100.

Ini adalah cerita nyata. Joshua Bell menyamar untuk bermain di stasiun dan acara tersebut diatur oleh Washington Post sebagai bagian dari eksperimen sosial tentang persepsi, rasa dan prioritas dari orang-orang. Bahan percobaannya adalah: dalam sebuah lingkungan yang umum pada waktu yang tidak tepat: Apakah kita menghargai sebuah keindahan? Apakah kita akan berhenti untuk menghargainya? Apakah kita akan mengenal talenta tersebut dalam konteks yang tidak terduga?

Salah satu kesimpulan yang mungkin bisa diambil dari percobaan ini adalah:
Jikalau kita tidak memiliki waktu untuk berhenti dan mendengarkan salah seorang musisi terbaik di dunia memainkan musik terbaik yang pernah ditulis, berapa banyak hal lainnya yang kita telah kehilangan?

Berhentilah sejenak dan dengarkan.
Sering kali kita bergerak terlalu cepat dan terburu-buru sehingga kita kehilangan begitu banyak hal berharga di dalam hidup kita.

Selamat hari Selasa kisanak…. Mari kita nikmati secangkir kopi dan memulai hari dengan semangat baru

Minggu, 29 Januari 2012

Mengintip Pekerjaan Pertama para Milyuner dan CEO 'Besar'

Jakarta - Mereka kini menjadi CEO di perusahaan-perusahaan besar. Tapi siapa sangka dulunya mereka hanyalah seorang tukang masak ataupun tukang pengantar koran. Kerja keras dan nasib baik telah mengantarkan mereka hingga ke posisi puncak.

Siapa yang menyangka CEO Exxon Mobil Rex Tillerson dulunya adalah seorang pengasuh bayi.
Atau CEO JP Morgan Chase James Dimon yang ternyata dulunya adalah tukang menggoreng kentang.

Bagaimana para CEO dan milyuner dunia itu merintis karirnya? Berikut berbagai cerita tentang pekerjaan awal para CEO perusahaan-perusahaan besar dunia, seperti dikutip dari CNBC, Senin (30/1/2012).

1. Doug McMillon, President dan CEO of Wal-Mart Stores Inc
Doug McMillon pertama kali bekerja di Wal-Mart pada usia 17 tahun. Ia pertama kali bekerja di gudang Arkansas dengan upah US$ 6 per jam. Saat ini, McMillon menduduki posisi tertinggi di peritel terbesar AS itu. Meski demikian, ia mengaku banyak belajar dari pekerjaan pertamanya itu dan ia masih mengaplikasikannya pengalamannya itu saat memegang posisi puncaknya saat ini.


2. Michael Dell, Dell
Dell Inc, perusahaan teknologi informasi yang berbasis di Texas dinamakan sesuai dengan pendiri dan CEO-nya, Michael Dell. Dell didirikan pada tahun 1984. Pada tahun 2011, majalah Forbes memperkirakan kekayaannya mencapai US$ 15 miliar, sehingga Dell berada di jajaran orang terkaya di dunia. Perusahaannya berada di posisi ke-21 dari daftar Fortune 500. Michael Dell mulai bekerja dari usia 12 tahun, dengan mencuci piring disebuah restoran China. Upahnya ketika itu adalah US$ 2,3 per jam. Ia sempat dipromosikan menjadi 'busboy' alias tukang bersih-bersih di restoran tersebut. Namun sebelum menikmati kenaikan 'pangkat' itu, ia sudah terpikat oleh sebuah restoran Meksiko. Ia kemudian meninggalkan industri restoran dan mengambil pekerjaan di toko koin dan perangko langka, kemudian mencari pelanggan koran dengna telepon, hingga berusia 16 tahun.


3. John Dasburg, ASTAR Air Cargo
ASTAR Air Carko adalah maskapai kargo berbasis di Miami yang singggah di lebih dari 40 bandara, serta melayani penerbangan untuk Departemen Pertahanan AS. Pada usia 10 tahun, Dasburg mulai mencari uang dengan memangkas rumput-rumput di halaman tetangganya. Namun ia kemudian mengambil terlalu banyak pekerjaan dan menyadari bahwa tidak ada jalan ia mengerjakannya sendiri. Ia kemudian mulai 'mempekerjakan' beberapa temannya, dan mengambil sedikit bagian dari pembayaran.

4. T. Boone Pickens, BP Capital Management
T. Boone Pickens adalah CEO of BP Capital Management. Menurut majalah Forbes, kekayaan Pickens mencapai US$ 1,4 miliar. Ia mulai bekerja sejak usia 12 tahun sebagai pengantar koran di Holdenville, Oklahoma dengan pendapatan 28 sen per hari. Pickens menghargai pekerjaan dengan memberikan perasaan merdeka untuk pertama kalinya.

"Sejak saat itu saya tidak pernah menginginkan orang tua saya memberikan uang. Saya ingin mendapatkan uang sendiri," ujarnya.

Ia mengaku dengan mencoba menarik uang dari konsumen yang tidak mau membayarnya adalah sebuah pelajaran berharga. Anda harus gigih jika ingin mendapatkan tujuan Anda. Anda tak pernah tahu pekerjaan yang setiap hari Anda kerjakan akan menuntun Anda kemana, jadi Anda harus melakukan apapun untuk hal yang Anda kerjakan," kata Pickens.

5. Terry Lundgren, Macy's
Terry Lundgren adalah CEO of Macy's, Inc. Karirnya dimulai setelah kuliah, ketia ia bekerja untuk Federated Department Stores. Namun sebagai orang yang baru memulai pendidikan, ia merasa kurang yakin dengan apa yang ia kerjakan. Ia pada awalnya ingin belajar ilmu pengobatan hewan, namun setelah setahun dan bekerja menguliti kerang, ia mengubah bisnis utamanya.

Ia bergabung dengan Federated pada tahu 1975 dan bekerja untuk divisi Bullocks Wilshire di Los Angeleas. Pada tahun 2005, ia mengkoordinasi merger antara Federated dan May Department Stores Inc dan pada tahun 2007, entitas baru yang dikenal Macy's Inc berdiri. Dan kini, Macy's masih tetap salah satu peritel terbesar dunia.

6. Clarence Otis, Jr., Darden Restaurants
Clarence Otis, Jr.adalah CEO of Darden Restaurants, sebuah perusahaan berbasis di Florida yang mengoperasikan semacam pembukaan tempat makan malam seperti Oluve Garden dan Red Lobster. Pada tahun 2010, Orlando Sentinel menyebutkan sebagai salah satu orang paling berpengaruh di Florida Tengah. Ia mengelola 1.800 restoran dengna pekerja lebih dari 180.000 orang.

Ketika Otis bergabung dengan perusahaan itu sebagai keuangan pada tahun 1995, ia telah memiliki pengalaman di bidang jasa makanan. Pada usia 17 tahun, ia memulai pekerjaan pertamanya di restoran bandara Los Angeles dengan upah US$ 3,5 per jam. Ia mengatakan, melayani banyak orang dengan gaya pikiran yang berbeda-beda mengajarinya cara pendekatan yang berbeda untuk setiap situasi dengan pikiran dan gaya yang segar dan positif.

7. Jack Schuessler, Wendy's International
Wendy's International, Inc. adalah induk dari Wendy's yang merupakan restoran makanan cepat saji dan hamburger terbesar ketiga di dunia. Jack Schuessler telah bekerja di perusahaan itu selama 30 tahun dan sejak 2000 hingga 2006 menjabat sebagai CEO.

Pekerjaan pertama Schuessler adalah mengangkut kotak-kotak dari pabrik di St. Louis dengan upah US$ 2,45 per jam. Ia mengaku pekerjaan awalnya yang berulang-ulang secara moral lebih membunuh sehingga membuatnya sulit termotivasi selama 8 jam per hari. Meski tidak menikmati pekerjaannya, ia mengaku belajar banyak dari pekerjaannya itu. "Tunjukkan, Jika Anda tidak menunjukkan, Anda tidak akan dibayar".

8. Bill Watkins, Seagate Technology

Seagate Technology kini merupakan pembuat drive hard disk terbesar di dunia. Bill Watkins bergabung dengan perusahaan tersebut pada tahun 1996 dan karirnya terus meningkat hingga menjadi Presiden dan chief executing officer. Pada tahun 2004, ia adalah CEO hingga pensiun pada tahun 2009.

Karir Watkins sebelum di posisi puncak cukup unik.
Setelah lulus SMA pada tahun 1971, ia bergabung dengan tentara AS dan bekerja sebagai medis di pangkalan Missouri. Setelah meninggalkan pasukan AS, ia berkerja shift malam di rumah sakit jiwa dengan tanggung jawab menangkap pasien yang kabur.

Kemudian ia meninggalkan karirnya dan pergi ke California, sebelum akhirnya bekerja di produsen floppy disk Xidex di Silicon Valey. Sejak itu, ia menekuni pekerjaannya di sektor teknologi.


9. Michael Morris, American Electric Power
Michael Morris adalah CEO American Electric Power, salah satu pembangkit listrik terbesar AS yang menyuplai hingga 10% interkoneksi di kawasan timur AS, dan juga sumber tenaga listrik untuk 38% wilayah AS dan Kanada bagian Timur.

Morris memulai karirnya pada uais 11 tahun sebagai pengantar koran di Toledo Blade, Ohio dengan pendapatan US$ 5 per hari. Ia meyakini pekerjaannya itu membuatnya memiliki perilaku yang baik dan juga untuk industri. Kini, ia menerapkan kualitas tersebut untuk pekerjanya dan mempromosikannya setelah itu.

10. Susan Story, Gulf Power Company

Gulf Power Company adalah sebuah perusahaan elektrik yang berbasis di Florida. Mereka melayani 400.000 konsumen di wilayah seluas 7.000 mil persegi mulai dari Florida, Alabama hingga Teluk Meksiko.

Ia memulai pekerjaannya dengan menuliskan pengumuman untuk pernikahan, pertunangan. Ia mengaku pekerjaannya itu memberikan peluang untuk melihat tanggung jawab lain selain pekerjaan utamanya.

Kamis, 26 Januari 2012

Karena Aku Begitu Merindukan Surga

Terkisah seorang sahabat yang tengah menjenguk sahabat wanitanya. Sang sahabat tengah menderita penyakit parah sehingga membuatnya terbaring sakit bertahun- tahun. Tidak terhitung sudah, berapa banyak biaya dan usaha yang telah dilakukannya untuk berobat. Namun Allah belum menghendaki kesembuhan atasnya.
Disebuah kamar sempit itu, terjadilah perbincangan yang sangat menarik. Satu hal yang menjadi penasaran sang sahabat, adalah ketika melihat raut wajah sahabatnya yang sama sekali tiada tampak kekhawatiran di wajah sahabatnya yang sedang sakit itu. Dengan penuh kehati- hatian dia bertanya, bagaimana bisa kau sangat bersabar atas musibah yang menimpamu kali ini? dan bukankah ini sudah bertahun- tahun lamanya?
Sang sahabat yang tengah terbaring sakit itu tersenyum, dan menjawab...
Aku pernah membaca sebuah kisah, tentang seorang wanita di jaman Rasulullah. Wanita yang sangat sholihah, dan begitu merindukan syurga. Ibnu Abbas pernah berkata bahwa beliau ingin menunjukkan seorang wanita penghuni syurga kepada Atha bin Abi Rabah. Wanita itu bukanlah wanita cantik, atau dari kalangan terhormat, melainkan hanya seorang wanita hitam.
Suatu hari wanita itu datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Disana dia berkata, ‘Aku menderita penyakit ayan dan auratku tersingkap, di saat penyakitku kambuh. Doakanlah untukku agar Allah Menyembuhkannya.’ Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah Menyembuhkanmu.’ Wanita itu menjawab, ‘Aku pilih bersabar.’ Lalu dia melanjutkan perkataannya, ‘Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap.’ Maka Nabi pun mendoakannya.”.
Sambil terbaring ditempat tidurnya, wanita sahabatnya itu lalu berkata"Lalu apakah menurutmu aku juga tidak ingin mendapatkan surga seperti wanita itu?"
Dan Allahpun berfirman bahwa “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar, di dalam Al quran surat Al baqarah, ayat 153. Bagaimana pendapatmu jika kau mendapati Allah telah bersedia menjadi teman sejatimu, yang berarti itu adalah lebih baik dari pada kau miliki langit dan bumi ini, dan atau semua teman yang terbaik yang pernah ada dan pernah kau miliki?
Dengan tetap tersenyum, diapun melanjutkan...
Aku akan tetap bertahan dalam kesabaranku, karena aku begitu merindukan syurga. Apakah kau aku tahu tentang betapa indahnya surga? aku mendengar bahwa jika seseorang telah melihatnya, maka dia akan dapat melupakan semua kesengsaraannya di dunia. Dan ya, siapa lagi yang lebih bisa aku percaya dan aku pegang janjinya selain tuhanku sendiri. Maka dari itu tak apalah jika aku harus sakit di dunia ini, aku yakin ini hanya sebentar. Saat aku nanti sembuh, maka pelajaran atas sabar dan bersyukur insyaAllah akan selalu melekat di hatiku. Tapi jika Allah berkehendak bahwa hidpku hanya sampai disini saja, maka paling tidak dengan yang aku lakukan ini, bisa menjadi sedikit harapanku untuk nanti aku mendapatkan syurga, keindahan, dan kesehatan yang abadi kelak, di sana. InsyaAllah
Sang sahabat seakan tidak percaya dan hanya tertegun mendengarnya. Ini bukanlah tentang cerita pengantar tidur, ataupun dongeng yang enak di dengar telinga. Namun, ini adalah sebuah nasehat yang datang dari sebuah hati yang kecintaannya begitu besar terhadap Allah, dan kerinduan yang sangat Atas Syurga. Dan Kedamaian kata- kata itu bukan berasal dari orang yang segar bugar, namun justru berasal dari manusia yang sedang berkesusahan. Dalam hati sang sahabat lalu berdoa, semoga Allah juga menganugrahkan hati yang begitu sabar dan pikiran positif yang sangat kuat atas apapun takdir yang diberikan oleh Allah atasnya.

Rabu, 25 Januari 2012

Pemuda Yang Mendapat Perlindungan Allah Di Hari Kiamat

Daripada Abi Hurairah. r. a bahwa Rasulullah sallallahu alaihi wasalam bersabda: Ada tujuh golongan yang akan mendapat perlindungan Allah pada hari yang tiada perlindungan kecuali perlindunganNya, yaitu, Imam (pemimpin) yang adil, Pemuda yang taat kepada Allah, Lelaki yang terpaut hatinya dengan masjid, Dua orang yang saling kasih-mengasihi karena Allah, Lelaki yang diajak oleh wanita yang mempunyai kedudukan dan cantik, lalu ia berkata: “Aku takut kepada Allah”, Orang yang bersedekah secara sembunyi sehingga tidak mengetahui tangan kirinya apa yang diberi oleh tangan kanannya, Orang yang bermunajat kepada Allah sambil menggelinangkan airmatanya. [Hadis Sahih Riwayat Bukhari dan Muslim]
Dari hadist diatas disebutkan bahwa, orang yang akan langsung mendapat perlindungan langsung dari Allah yaitu " pemuda yang taat kepada Allah". Kenapa anak muda? dan kenapa bukan orang tua? Apakah kalo orang tua yang rajin ibadah, Allah nggak seneng? Iya pasti seneng . Tapi Allah akan lebih seneng kalau ada anak muda yang rajin ibadah. Ini karena kalau ada orang tua yang rajin ibadah mah itu udah pantes kali'. Emang udah waktunya. Bayangin ajah, ada orang yang sholatnya rajin, ke masjid tiap hari, sholat selalu tepat waktu, malam harinya selalu sholat tahajud, dzikirnya juga mantab, pas ditanya, umurnya berapa? 70 tahun. Nggak istimewa, itu memang sudah seharusnya. Lagian kalo udah 70 tahun tapi masih bandel, masih dugem, ngedrugs, ato gaul yah... itu mah namanya nggak sadar diri dunk, kapan mau tobat coba?. 
Nah akan sangat beda saat hal itu kejadian sama anak muda. Soalnya anak muda kan darahnya masih panas, semangatnya masih membara, dia masih mencari proses jati dirinya, dan logikanya pun masih sangat labil. Tapi disisi lain, dia sanggup memblokir nafsu dan keinginan duniawinya, dan menyalurkan semangatnya yang masih sangat hidup untuk hanya berada di jalan allah. Maka Allah akan sangat mencintai pemuda seperti itu. Sehingga nanti di akherat mereka langsung mendapat perlindungan dari Allah subhanahu wataala. Pren, Semoga kita semua termasuk dalam golongan itu y. So, kenapa nggak sekarang ajah kita mulai benahin diri, mumpung masih nafas kan?Daripada Abi Hurairah. r. a bahwa Rasulullah sallallahu alaihi wasalam bersabda: Ada tujuh golongan yang akan mendapat perlindungan Allah pada hari yang tiada perlindungan kecuali perlindunganNya, yaitu, Imam (pemimpin) yang adil, Pemuda yang taat kepada Allah, Lelaki yang terpaut hatinya dengan masjid, Dua orang yang saling kasih-mengasihi karena Allah, Lelaki yang diajak oleh wanita yang mempunyai kedudukan dan cantik, lalu ia berkata: “Aku takut kepada Allah”, Orang yang bersedekah secara sembunyi sehingga tidak mengetahui tangan kirinya apa yang diberi oleh tangan kanannya, Orang yang bermunajat kepada Allah sambil menggelinangkan airmatanya. [Hadis Sahih Riwayat Bukhari dan Muslim]
Dari hadist diatas disebutkan bahwa, orang yang akan langsung mendapat perlindungan langsung dari Allah, salah satunya yaitu " pemuda yang taat kepada Allah". Kenapa anak muda? dan kenapa bukan orang tua? Apakah kalo orang tua yang rajin ibadah, Allah nggak seneng? Iya pasti seneng . Tapi Allah akan lebih seneng kalau ada anak muda yang rajin ibadah. Ini karena kalau ada orang tua yang rajin ibadah mah itu udah pantes kali'. Emang udah waktunya. Bayangin ajah, ada orang yang sholatnya rajin, ke masjid tiap hari, sholat selalu tepat waktu, malam harinya selalu sholat tahajud, dzikirnya juga mantab, pas ditanya, umurnya berapa? 70 tahun.. hmm...nggak istimewa, itu memang sudah seharusnya. Lagian kalo udah 70 tahun tapi masih bandel, masih dugem, ngedrugs, ato gaul yah... itu mah namanya nggak sadar diri dunk, kapan mau tobat coba?. 
Nah akan sangat beda saat hal itu kejadian sama anak muda. Soalnya anak muda kan darahnya masih panas, semangatnya masih membara, dia masih mencari proses jati dirinya, dan logikanya pun masih sangat labil. Tapi disisi lain, dia sanggup memblokir nafsu dan keinginan duniawinya, dan menyalurkan semangatnya yang masih sangat hidup untuk hanya berada di jalan allah. Maka Allah akan sangat mencintai pemuda seperti itu. Sehingga nanti di akherat mereka langsung mendapat perlindungan dari Allah subhanahu wataala. Pren, Semoga kita semua termasuk dalam golongan itu y. So, kenapa nggak sekarang ajah kita mulai benahin diri, mumpung masih nafas kan?

Selasa, 17 Januari 2012

Atas Nama HAM, Izinkan Aku Pamer Aurat...!

By: Yulianna PS
Penulis Cerpen “Hidayah Pelipur Cinta”
Judul artikel ini gambaran dari generasi yang sakit akibat ulah manusia perusak moral yang melumuri zaman dengan kenistaan.
Pada zaman dahulu, wanita Indonesia identik dengan sifat malu. Mereka malu memakai busana minim dan malu berinteraksi dengan kaum Adam yang bukan mahram. Kaum hawa masa lalu bersikap sesuai etika ketimuran, yang menjaga sikap terhadap laki-laki, bukan karena jaim alias jaga imej, tetapi karena memang ada rasa malu menyelinap di dalam diri mereka.
Hari ini, manusia telah mengubah zaman, di mana para wanita dijadikan sebuah boneka. “Atas nama HAM, izinkan saya pamer aurat,” begitulah gambaran yang tepat aspirasi para wanita kebanyakan.
Atas nama kebebasan, wanita Indonesia tidak malu-malu melucuti busana di tempat umum agar disebut modern seperti wanita barat. Melalui dunia hiburan, propaganda barat telah sukses memalingkan muslimah Indonesia berkiblat kepada jurang kehancuran.
Barat berhasil menipu dunia, utamanya Indonesia. Di negara barat dan kroni-kroninya, wanita yang berani –maaf– telanjang di dunia akting merupakan kebanggaan, kategori wanita seperti ini bagi mereka layak menerima penghargaan bergengsi. Ironinya, Indonesia merupakan negara yang latah mengikuti budaya mereka. Budaya yang menjauhkan muslimah dari agamanya.
“Atas nama HAM, izinkan saya pamer aurat.” Pesan inilah yang membuat undang-undang pornografi dan pornoaksi mandul di negara kita. Walaupun jutaan umat mendukung, tidak akan aspirasi ini menjadi kenyataan. Faktanya dunia hiburan berupa media cetak dan elektronik semakin liar dan berani mengekspos aksi rendahan wanita.
Pelecehan terhadap wanita dengan kedok seni, mendorong wanita bangga memamerkan aurat. Aksi seronok yang pantas dilakukan wanita tuna susila, kini telah di lakukan oleh wanita penjaja akting. Generasi muda menjadi korban, ikut-ikutan bertindak seperti wanita penjaja akting, rusaklah negara, akibat tidak mampu mendidik wanita.
Islam Memuliakan Wanita
Islam sangat menghargai wanita, menjaga agar martabat wanita terangkat, bukan rendah layaknya sampah, atau menjadi boneka para manusia rakus. Apa artinya sebuah pamor, jika di dalamnya memaksa wanita merusak derajat dan martabatnya di hadapan masyarakat luas. Apa pula artinya ketenaran, jika di dalamnya menyuruh wanita bertindak melanggar norma-norma agama.
Bahagialah para wanita muslimah, ketika anak-anak, dalam lindungan keluarga, ketika beranjak dewasa atau baligh, diperintahkan menutup aurat, sebagai bentuk ketakwaan pada Allah sang Maha Pencipta. Dalam hijab, bukan hanya sekedar menutup aurat, tetapi merupakan cirri khas muslimah yang mudah terdeteksi identitas kemuslimahannya, hal ini sesuai firman Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 59:
“Hai Nabi, katakanlah pada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.”
Ketika telah beranjak dewasa dan hendak menikah, wanita islam diperbolehkan memilih tanpa paksaan, mereka diperlakukan istimewa, dipilihkan lelaki baik yang menjaga kehormatan. Ia juga mempunyai hak meminta mahar (mas kawin) dan boleh membelanjakannya sesuka hati. Sungguh menyenangkan menjadi muslimah, ia tidak takut kekurangan cinta dan kasih sayang. Ia adalah saudara bagi muslim yang lainnya, sehingga jika ada gangguan dari orang jahil, maka kehormatannya wajib dibela.
Ketika telah menjadi seorang Ibu, kemuliaan wanita bertambah. Ia menjadi pembuka ridha surga Allah bagi anak-anaknya. Doa bagi anaknya tidak meleset. Islam memudahkan wanita yang berstatus Ibu, ia berhak mendapat nafkah dari suami. Dan baginya tidak ada kewajiban bersusah payah mencari makan. Baginya merupakan kehormatan, ketika kewajiban di dalam rumah diserukan, dengan tetap di dalam rumah akan terhindar dari sifat buruk berupa gossip, ghibah, foya-foya, dan sifat rendah yang mendatangkan madharat lainnya.
Kemuliaan lainnya, semakin lanjut usia mereka semakin dihormati, semakin besar pula hak mereka dan semakin berlomba-lomba anak-anak dan kerabat dekatnya untuk berbuat yang terbaik kepada mereka, karena mereka telah selesai melakukan tugasnya, dan yang tersisa adalah kewajiban anak-anak, cucu, keluarga dan masyarakat terhadap mereka.

Akhirnya, mewakili suara hati muslimah, penulis ingin mengatakan, ‘atas nama HAM, izinkan kami para wanita menutup aurat secara rapat’, atas nama HAM, jangan ganggu para muslimah dengan tuduhan miring yang mengait-ngaitkan dengan julukan teroris. Atas nama HAM, izinkan muslimah mendapatkan kebebasan berpakaian syar’i sesuai aturan syariat. [voa-islam.com]

Senin, 16 Januari 2012

Belajar dari katak

Sekelompok kodok sedang berjalan jalan melintasi hutan, dan dua
di antara kodok tersebut jatuh kedalam sebuah lubang. Semua kodok kodok yang lain mengelilingi lubang tersebut. Ketika melihat betapa dalamnya lubang tersebut, mereka berkata pada kedua kodok tersebut bahwa mereka lebih baik mati. Kedua kodok tersebut mengacuhkan komentar-komentar itu dan mencoba melompat keluar dari lubang itu dengan segala kemampuan yang ada.
Kodok yang lainnya tetap mengatakan agar mereka berhenti melompat dan lebih baik mati.

Akhirnya, salah satu dari kodok yang ada di lubang itu mendengarkan kata-kata kodok yang lain dan menyerah. Dia terjatuh dan mati. Sedang kodok yang satunya tetap
melanjutkan untuk melompat sedapat mungkin. Sekali lagi kerumunan kodok-kodok tsb berteriak padanya agar berhenti berusaha dan mati saja. Dia bahkan berusaha lebih kencang dan akhirnya berhasil.

Ketika dia sampai diatas, ada kodok yang bertanya, “Apakau tidak mendengar teriakan kami?”. Lalu kodok itu (denganmembaca gerakan bibir kodok yang lain) menjelaskan bahwa ia tuli. Akhirnya mereka sadar bahwa saat di bawah tadi mereka dianggap telah memberikan semangat kepada kodok tersebut.

Renungan :

Kekuatan hidup dan mati ada di lidah. Kekuatan kata-kata yang diberikan pada seseorang yang sedang “jatuh” justru dapat membuat orang tersebut bangkit dan membantu mereka
dalam menjalani hari-hari.

Kata-kata buruk yang diberikan pada seseorang yang sedang “jatuh” dapat membunuh mereka. Hati hatilah dengan apa yang akan diucapkan. Suarakan ‘kata-kata kehidupan’ kepada mereka yang sedang menjauh dari jalur hidupnya. Kadang- kadang memang sulit dimengerti bahwa ‘kata-kata kehidupan’ itu dapat membuat kita berpikir dan melangkah jauh dari yang kita perkirakan.

Semua orang dapat mengeluarkan ‘kata-kata kehidupan’ untuk membuat rekan dan teman atau bahkan kepada yang tidak kenal sekalipun untuk membuatnya bangkit dari keputus-asaanya, kejatuhannya, ataupun kemalangannya.

Sungguh indah apabila kita dapat meluangkan waktu kita untuk memberikan spirit bagi mereka yang sedang putus asa dan jatuh.

Wassallam

~ Semoga Bermanfaat ~

Kamis, 12 Januari 2012

Kalau Syiah Sesat, Mengapa Boleh Masuk Tanah Suci?

*Bismillahir rahmaanir rahiim*

Bertahun-tahun silam pernah diadakan diskusi antara seorang Ustadz dari PP Persis Bandung dengan Jalaluddin Rahmat (tokoh Syiah asal Bandung). Dalam makalahnya, Ustadz Persis itu tanpa *tedeng aling-aling* membuat kajian berjudul, “Syiah Bukan Bagian dari Islam”.


Ketika sessi dialog berlangsung, Ustadz Persis itu -dengan pertolongan Allah- mampu mematahkan argumen-argumen Jalaluddin Rahmat. Kejadiannya
mirip, ketika dilakukan diskusi di Malang antara Jalaluddin Rahmat dengan Ustadz-ustadz Persis Bangil; ketika merespon lahirnya buku *Islam Aktual*,karya Jalaluddin Rahmat.


Ada satu momen penting menjelang akhir diskusi di Bandung itu. Saat itu Jalaluddin mengatakan, “*Kalau memang Syiah dianggap sesat dan bukan bagian dari Islam, mengapa Pemerintah Saudi masih memperbolehkan kaum Syiah menunaikan Haji ke Tanah Suci?*”


Nah, atas pernyataan ini, tidak ada tanggapan serius dari para Ustadz diatas.


Dan ternyata, kata-kata serupa itu dipakai oleh Prof. Dr. Umar Shibah,tokoh Syiah yang menyusup ke lembaga MUI Pusat. Ketika kaum Syiah terdesak,dia mengemukakan kalimat pembelaan yang sama. “Kalau Syiah dianggap sesat,mengapa mereka masih boleh berhaji ke Tanah Suci?”


Lalu, bagaimana kalau pertanyaan di atas disampaikan kepada Anda-Anda semuawahai, kaum Muslimin? Apa jawaban Anda? Apakah Anda akan memberikan jawaban yang tepat, atau memilih menghindar?


Sekedar catatan, konon dalam sebuah diskusi antara Jalaluddin Rahmat dengan Ustadz M. Thalib (sekarang Amir MMI). Saat disana ada kebuntuan argumentasi, katanya Ustadz M. Thalib menantang Jalaluddin melakukan “diskusi secara fisik” di luar. Ya, ini sekedar catatan, agar kita selalu mempersiapkan diri dengan argumen-argumen yang handal sebelum “bersilat” pemahaman dengan orang beda akidah.


Mengapa kaum Syiah masih boleh masuk ke Tanah Suci, baik Makkah *Al Mukarramah* maupun Madinah *Al Munawwarah*?


Mari kita jawab pertanyaan ini:

*Pertama*, sebaik-baik jawaban ialah *Wallahu a’lam*. Hanya Allah yang Tahu sebenar-benar alasan di balik kebijakan Pemerintah Saudi memberikan tempat bagi kaum Syiah untuk ziarah ke Makkah dan Madinah.

*
*

*Kedua*, dalam sekte Syiah terdapat banyak golongan-golongan. Di antara
mereka ada yang lebih dekat ke golongan Ahlus Sunnah (yaitu Syiah
Zaidiyyah), ada yang moderat kesesatannya, dan ada yang ekstrim (seperti
Imamiyyah dan Ismailiyyah). Terhadap kaum Syiah ekstrim ini, rata-rata para
ulama tidak mengakui keislaman mereka. Nah, dalam praktiknya, tidak mudah
membedakan kelompok-kelompok tadi.

*
*

*Ketiga*, usia sekte Syiah sudah sangat tua. Hampir setua usia sejarah
Islam itu sendiri. Tentu cara menghadapi sekte seperti ini berbeda dengan
cara menghadapi Ahmadiyyah, aliran Lia Eden, dll. yang termasuk sekte-sekte
baru. Bahkan Syiah sudah mempunyai sejarah sendiri, sebelum kekuasaan
negeri Saudi dikuasai Dinasti Saud yang berpaham Salafiyyah. Jauh-jauh hari
sebelum Dinasti Ibnu Saud berdiri, kaum Syiah sudah masuk Makkah-Madinah.
Ibnu Hajar Al Haitsami penyusun kitab *As Shawaiq Al Muhriqah*, beliau
menulis kitab itu dalam rangka memperingatkan bahaya sekte Syiah yang di
masanya banyak muncul di Kota Makkah. Padahal kitab ini termasuk kitab
turats klasik, sudah ada jauh sebelum era Dinasti Saud.

*
*

*Keempat,* kalau melihat identitas kaum Syiah yang datang ke Makkah atau
Madinah, ya rata-rata tertulis “agama Islam”. Negara Iran saja mengklaim
sebagai *Jumhuriyyah Al Islamiyyah* (Republik Islam). Revolusi mereka
disebut *Revolusi Islam* (Al Tsaurah Al Islamiyyah). Data seperti ini tentu
sangat menyulitkan untuk memastikan jenis sekte mereka. *Lha wong*,
semuanya disebut “Islam” atau “Muslim”.

*
*

*Kelima*, kebanyakan kaum Syiah yang datang ke Makkah atau Madinah, mereka
orang awam. Artinya, kesyiahan mereka umumnya hanya ikut-ikutan, karena
tradisi, atau karena desakan lingkungan. Orang seperti ini berbeda dengan
tokoh-tokoh Syiah ekstrem yang memang sudah dianggap murtad dari jalan
Islam. Tanda kalau mereka orang awam yaitu kemauan mereka untuk datang ke
Tanah Suci Makkah-Madinah itu sendiri. Kalau mereka Syiah ekstrim, tak akan
mau datang ke Tanah Suci Ahlus Sunnah. Mereka sudah punya “tanah suci”
sendiri yaitu: Karbala’, Najaf, dan Qum. Perlakuan terhadap kaum Syiah awam
tentu harus berbeda dengan perlakuan kepada kalangan ekstrim mereka.

*
*

*Keenam*, orang-orang Syiah yang datang ke Tanah Suci Makkah-Madinah sangat
diharapkan akan mengambil banyak-banyak pelajaran dari kehidupan kaum
Muslimin di Makkah-Madinah. Bila mereka tertarik, terkesan, atau bahkan
terpikat; mudah-mudahan mau bertaubat dari agamanya, dan kembali ke jalan
lurus, agama Islam Ahlus Sunnah.

*
*

*Ketujuh*, hadirnya ribuan kaum Syiah di Tanah Suci Makkah-Madinah, hal
tersebut adalah BUKTI BESAR betapa ajaran Islam (Ahlus Sunnah) sesuai
dengan fitrah manusia. Meskipun para ulama dan kaum penyesat Syiah sudah
bekerja keras sejak ribuan tahun lalu, untuk membuat-buat agama baru yang
berbeda dengan ajaran Islam Ahlus Sunnah; tetap saja fitrah mereka tidak
bisa dipungkiri, bahwa hati-hati mereka terikat dengan Tanah Suci kaum
Muslimin (Makkah-Madinah), bukan Karbala, Najaf, dan Qum.

*
*

*Kedelapan*, kaum Syiah di negerinya sangat biasa memuja kubur, menyembah
kubur, tawaf mengelilingi kuburan, meminta tolong kepada ahli kubur,
berkorban untuk penghuni kubur, dll. Kalau mereka datang ke Makkah-Madinah,
maka praktik “ibadah kubur” itu tidak ada disana. Harapannya, mereka bisa
belajar untuk meninggalkan ibadah kubur, kalau nanti mereka sudah kembali
ke negerinya. Insya Allah.

*
*

*Kesembilan*, pertanyaan di atas sebenarnya lebih layak diajukan ke kaum
Syiah sendiri, bukan ke Ahlus Sunnah. Mestinya kaum Syiah jangan bertanya,
“Mengapa orang Syiah masih boleh ke Makkah-Madinah?” Mestinya pertanyaan
ini diubah dan diajukan ke diri mereka sendiri, “Kalau Anda benar-benar
Syiah, mengapa masih datang ke Makkah dan Madinah? Bukankah Anda sudah
mempunyai ‘kota suci’ sendiri?”


Demikian sebagian jawaban yang bisa diberikan. Semoga bermanfaat. Pesan
spesial dari saya, kalau nanti Prof. Dr. Umar Shihab, atau Prof. Dr.
Quraish Shihab (dua tokoh ini saudara kandung, kakak-beradik; bersaudara
juga dengan Alwi Shihab, Mantan Menlu di era Abdurrahman Wahid), beralasan
dengan alasan tersebut di atas; mohon ada yang meluruskannya. Supaya beliau
tidak banyak membuang-buang kalam, tanpa guna.

*
*

*Walhamdulillahi Rabbil ‘alamiin.*

*
*

*Abahnya Syakir*